- Tepung gluten tinggi 200 g
- Tepung rendah gluten 25 g
- garam masak 2g
- gula putih 15 g
- Susu murni 110 g
- Ragi toleran gula tinggi 2.5g
- telur 1 potong
- daun bawang cincang 25 g
- daging 25 g
- Cairan telur utuh 30 g
- Mentega tawar 20 g
- garam masak 1,5 g
- Asin Rasa
- dipanggang Kerajinan
- Jam memakan waktu
- biasa Kesulitan
- 1 Bahan yang dibutuhkan untuk adonan: Tepung tinggi: 200g + 25g tepung rendah + 105g susu murni + 15g gula putih + 2g garam yang dapat dimakan + 2.5g bubuk ragi toleran gula tinggi + 1 butir telur.
- 2 Masukkan susu + telur ke dalam mesin roti terlebih dahulu.
- 3 Tuang tepung gluten tinggi + tepung gluten rendah.
- 4Terakhir, masukkan gula putih dan garam yang bisa dimakan secara diagonal, gali lubang di tengah tepung dan tuangkan ragi ke dalamnya.
- 5 Nyalakan mesin roti dan tombol adonan (40 menit).
- 6 Adonan yang direkonsiliasi agak bulat dan difermentasi dalam ember roti untuk menggandakan ukurannya.
- 7 Keluarkan adonan yang sudah dibuat.
- 8 Oleskan sedikit minyak pada talenan (untuk mencegah perekatan) dan tekan untuk buang.
- 9 Setelah melelahkan, bagi menjadi 6 bagian yang sama, uleni, semprotkan sedikit air ke permukaan, dan rileks selama 10-15 menit.
- 10 Keluarkan adonan kecil dan gulung menjadi bentuk oval, gulung hingga membentuk zaitun, dan cubit bagian bawahnya dengan erat (buat adonan kecil lainnya secara bergantian).
- 11 Taruh adonan kecil secara merata di atas loyang, dan terakhir fermentasi selama 1 jam (perhatikan pelembab adonan selama proses fermentasi, dan semprotkan sedikit air setiap kali) Waktu yang tepat untuk fermentasi tergantung pada cuaca hari itu, saya menggunakan 1 jam Proses ini menyemprotkan air sebanyak tiga kali.
- 12 Bahan pengisi: 25g daun bawang cincang + 25g ham + 30g cairan telur utuh (ada sedikit cairan telur yang tersisa untuk olesan terakhir roti) + 20g mentega (perhatikan bahwa mentega harus dilunakkan terlebih dahulu) + 1,5g garam. Campur semua bahan ini dan aduk rata.
- 13 Adonan yang difermentasi pertama-tama dilapisi dengan seluruh cairan telur yang tersisa dari isian.
- 14 Buat pisau di bagian tengah (perhatikan bahwa yang terbaik adalah membuat pisau di tempatnya, jika pisau ditambahkan, adonan tidak akan terlalu indah, tetapi tidak akan mempengaruhi rasa).
- 15 Taruh isian campuran di atas potongan.
- 16 Setelah pemanasan oven dengan api atas 150 ° C dan panas bawah 160 ° C, letakkan loyang di tengah oven, sesuaikan suhu oven menjadi 140 ° C untuk panas atas dan 150 ° C selama 20 menit, lalu keluarkan (perhatikan suhu spesifik oven) Tergantung suhu oven kita sendiri, suhu oven saya terlalu tinggi) Perhatikan bahwa jika rotinya sudah cantik warnanya, bisa ditutup dengan kertas timah.
Tips
1. Jangan coba mencampurkan isian terlebih dahulu, agar garam memaksa air keluar dari daun bawang cincang, sehingga isiannya masih terasa enak, tapi berair. 2. Suhu oven hanya untuk referensi. 3. Jika warna roti sudah puas selama proses pemanggangan, tutup dengan kertas timah. 4 Mengenai mentega pada isian, Anda juga bisa langsung menggunakan mentega asin, agar garam yang bisa dimakan pada isian tidak ditambahkan. Banana Chocolate Muffin
Sebelumnya
Custard Bun
Lanjut