Langkah 1
Campur semua bahan kecuali minyak nabati dan biji wijen, aduk rata.Langkah 2
Adonan yang diaduk diremas hingga tahap pengembangan (tidak perlu lapisan tipis sarung tangan untuk mengembang sepenuhnya seperti roti), dibulatkan, dibungkus dengan bungkus plastik, dan ditempatkan dalam tangki fermentasi untuk fermentasi.LANGKAH 3
Setelah digandakan, fermentasi selesai.LANGKAH 4
Bagi menjadi tiga adonan, masing-masing sekitar 220 gram, buang angin, bulatkan, dan fermentasi lagi selama kurang lebih 10 menit.LANGKAH 5
Ambil loyang pizza berukuran 9 inchi, olesi sedikit minyak di dasar wajan, masukkan ke dalam adonan, oleskan minyak di telapak tangan, seperti membuat pizza, tekan seluruh adonan hingga rata dan tekan tepinya hingga tebal.LANGKAH 6
Tutupi pola yang rata dengan pouch stamp (bila tidak ada stempel naan, gunakan garpu), dan olesi permukaannya dengan lapisan minyak tipis. Siswa yang suka wijen bisa menaburkan lebih banyak wijen.Langkah 7
Panaskan oven, api atas dan bawah adalah 220 derajat, tingkat menengah. Dalam sekitar 10 menit, ubah panas menjadi 250 derajat, sekitar 3-4 menit, dan selesaikan pewarnaan. (Saya memanaskan batu tulis Ou Bao pada waktu yang sama selama sekitar 5 menit. Setelah naan terbentuk, ia dikeluarkan dari nampan pizza dan dipanggang langsung di atas batu tulis. Rasanya lebih enak. Siswa yang tidak memiliki batu tulis Ou Bao dapat mengabaikannya.) Ulangi prosedur di atas. , Panggang dua naan lainnya.LANGKAH 8
Naan yang indah itu renyah dan enak. Ceker ayam dingin
Sebelumnya
kebab domba
Lanjut