1. Tepung, telur, susu, gula, garam, dan ragi dimasukkan ke dalam baskom secara bergiliran dan diaduk hingga membentuk flokulan. Catatan Gula, garam, dan ragi tidak bisa dicampur.
2. Campurkan secara merata pada bantalan pengaduk dan gunakan teknik menggosok untuk menguleni lapisan film tebal, gulung hingga rata dan masukkan ke dalam kantong penyimpanan baru dan bekukan selama 30 menit.
3. Lembutkan mentega, bungkus dengan kertas minyak dan gulung menjadi bentuk persegi sekitar 8 cm (ukurannya sama dengan ukuran adonan setelah rata.)
4. Keluarkan adonan dari lemari es, olesi, olesi mentega, bungkus, dan jepit rapat-rapat.
5. Setelah dibungkus, gulung hingga rata, lipat menjadi tiga kali lipat, masukkan ke dalam lemari es dan bekukan selama 15 menit. Ulangi teknik ini 2-3 kali.
Setelah 6,3 pengulangan selesai, cobalah untuk membuat persegi panjang dan potong sudut yang tidak rata. Dibagi menjadi 9 strip panjang. Permukaan potongan diratakan dan dikepang.
7. Letakkan film fresh-keeping pada toast box untuk difermentasi, suhu fermentasi tidak boleh melebihi 28 derajat, jika suhu terlalu tinggi maka mentega akan meleleh.
8. Fermentasi hingga 8,9% penuh, dan panaskan oven hingga 180 derajat selama 10 menit. Panggang pada suhu 170 ° C dan lebih rendah pada suhu 160 ° C selama 35 menit. Tutupi dengan kertas timah setelah diwarnai agar permukaan tidak terbakar.
9. Produk jadi. Eksteriornya berwarna emas dan interiornya lembut. Setelah di test, akan ada sedikit minyak yang bocor pada cetakan roti panggang, dan cetakan roti tersebut harus di panggang di atas loyang.