Pemberhentian pertama: Kota Kuno Anren Ketenangan kota kuno sangat memabukkan. Di rumah, jalan perbelanjaan, sekolah, dan rumah teh yang dibangun oleh keluarga Liu, sekelompok orang tinggal, berdagang, mengembara, minum teh, atau membaca. Di sekitar mereka, di bawah kaki mereka, di mana mereka memandang, dan di mana mereka duduk, ada balok berukir dan bangunan dicat dari tahun 1930-an, dengan batu bata dan ubin biru. Di belakang setiap rumah besar dan bangunan ada cerita yang indah, dan setiap sudut tersembunyi. Sejarah adalah misteri yang tak terkatakan. Mengenai Anren, terlalu banyak lamunan tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan. Rumah besar lebih dari sekedar bangunan atau bangunan pada zaman tertentu, tetapi merupakan budaya dan toleransi hidup yang luar biasa, dan simbol kehidupan misterius dan mulia di benak sebagian orang. Saat ini, warna-warni indah dari zaman dan perkembangan ekonomi yang makmur telah menambah pesona modis dan nostalgia dari tempat tinggal baru tersebut.
Perhentian kedua: Gunung Salju Xiling Tempat yang indah adalah Baisha "Alam Yin-Yang" di area Gang. Batas yin-yang bukan hanya gunung, tetapi juga batas air antara dua iklim yang sama sekali berbeda. Di satu sisi adalah langit cerah dan langit biru jernih; di sisi lain, awan mengepul dan berkabut dan kabur, memberi pengunjung lamunan yang tak terbatas dan misterius. Baisha Bukit kecil itu membentang sejauh satu kilometer, lumba-lumba campur aduk berwarna keperakan, bagian atas punggung bukit hanya selebar 2 meter, dan dinding bebatuan dipotong seperti pisau. Bukan hanya daerah aliran sungai, tetapi juga garis pemisah antara iklim yang berbeda.Bagian barat adalah iklim Qinghai-Dataran Tinggi Tibet, yang dingin dan kering, dan bagian timur adalah iklim cekungan, yang hangat dan lembab. Dua aliran udara yang berbeda ini Baisha Saat perbukitan bertemu, suasana aneh terbentuk: di satu sisi ada langit cerah dan langit biru jernih; di sisi lain ada dunia yang kabur. "Yin dan Yang" berbeda dan dapat diubah, yang jarang terjadi di dunia. Seperti kata pepatah: lihat ke depan Baisha Langit tidak rata, dan dua alam yin dan yang berbeda. Langit cerah di selatan Gangnam, dan awan tebal Gangbei berusaha menekan kota.