1. Telur yang disimpan di lemari es perlu dihangatkan sebelum digunakan, panaskan air hingga 37 derajat dan masukkan baking powder ke dalamnya.
2. Campur tepung gandum hitam dan tepung gluten tinggi, tambahkan garam dan gula halus.
3. Setelah diaduk tambahkan kaldu fermentasi.
4. Mesin masak menguleni adonan selama dua menit lalu menambahkan telur.
5. Taburkan tepung gandum hitam ke dalam keranjang rotan dan timbang mentega.
6. Nyalakan mesin masak untuk menguleni adonan selama 20 menit. Dalam cuaca panas, penanak nasi perlu istirahat setiap 10 menit.
7. Periksa kekerasan dan kelembaban adonan.
8. Tambahkan mentega dan lanjutkan menguleni selama 20 menit.
9. Setelah selesai, keluarkan dan bagi menjadi dua dosis, satu besar dan satu kecil, dan yang lebih besar dimasukkan ke dalam isian wijen kenari untuk melanjutkan menguleni.
10. Kedua dosis dibulatkan secara terpisah.
11. Masukkan dua cetakan dan tutup dengan bungkus plastik.
12. Peralatan fermentasi oven, taruh air panas di bagian bawah untuk fermentasi selama 60 menit, cuaca panas dapat mempersingkat waktu, perhatikan pengamatan.
13. Keluarkan setelah fermentasi selesai, aduk dengan jari agar tidak rebound.
14. Keluarkan knalpot.
15. Masukkan daging biji labu kuning.
16. Bungkus, tutup dengan plastik pembungkus dan diamkan selama 20 menit.
17. Ratakan bahan kecil menjadi kue bundar.
18. Masukkan ramuan besar ke dalam kue bundar dan bungkus. Lakukan ini agar terlihat bagus.
19. Masukkan bahan yang sudah dibungkus ke dalam keranjang rotan, dengan sisi cantik menghadap ke bawah.
20. Masukkan ke dalam oven dua kali fermentasi, caranya sama seperti di atas, tapi juga 60 menit.
21. Setelah fermentasi selesai, kencangkan dalam piring, dan buatlah salib dengan pisau tajam.
22. Panaskan oven hingga 190 derajat dan panggang selama 36 menit.
23. Roti gandum wijen yang cantik sudah selesai.
24. Ambil foto sebagai suvenir.
25. Belah untuk melihat susunan bagian dalam yang sempurna Aroma kuping gandum serta aroma wijen dan kenari membuat roti jenis ini populer.