Di luar musim, Beidaihe begitu sunyi dan luas, mendalam dan tenang, kecuali kurangnya wisatawan.
Melihat ke kejauhan, langit dan laut menyatu menjadi satu, kepingan biru tua, dan awan putih melayang dengan santai, membuat orang merasa rileks dan bahagia.
Payung merah kosong matahari di pantai tampak menyilaukan di bawah sinar matahari, dan tampak tak berdaya.
Laut yang tenang seperti permadani besar, dihiasi dengan beberapa perahu kecil, laut, pantai, turis, dan payung matahari, serta "Teluk Penglai Nenek".
Matahari bulan Oktober menyinari karang dengan hangat, damai dan tenang. Di bawah hamparan langit biru, sesekali beberapa burung camar terbang di atas permukaan laut
Kawasan pejalan kaki pantai yang bersih, tempat turis dari Hilo dan tiga sepeda melewatinya
Pelaut kapal pesiar yang bersemangat membayangkan musim panas yang indah, yang merupakan musim panen.
Jauh dari kebisingan, itulah daya tarik para wisatawan tersebut. Seperti saya, hanya ingin menemukan momen damai saat ini.
Pasang surut, memperlihatkan karang
Orang-orang mendekati laut
Waktu luang dan kemudahan yang sulit, dengan imbalan suasana hati yang baik. Tidak ada yang lain, hanya prosesnya.
Berjalan di jalanan Beidaihe seperti berada di negara Eropa, dengan meniru bangunan Eropa di mana-mana.
Jalan-jalan di Beidaihe sangat bersih.
Langit biru dan awan putih, musim gugur tinggi dan segar.
Apalagi banyaknya hotel dan restoran yang menunjukkan bahwa ini adalah kota wisata. Biaya di luar musim jauh lebih murah daripada musim turis.
Mari kita dengarkan angin.
Kreativitas
Hai! Itu adalah kondisi kehidupan yang tertinggi. Ini juga merupakan berkah bagi pejalan kaki.
Kota kreatif.
Bendera nasional di mata para pewarna begitu cerah. Jenis memori yang berbeda pada tanggal 1 Oktober.
Mengenakan jubah dan kios "ramalan nasib", mereka menunjukkan tampilan yang mempesona.
Salinannya adalah penampilan, dan yang tersisa adalah keindahan.
Beidaihe pada bulan Oktober sangat cocok untuk bersepeda.
Sepasang orang tua, meski jejak tahun-tahun terungkap, kekhawatiranlah yang telah mereda.
Pasangan yang bahagia dan bahagia.
Percikan air membawa kesejukan bagi orang-orang. Meski merupakan air terjun buatan, momentumnya juga bagus.
Ini Beidaihe ketika saya pergi ke Bashang untuk fotografi pada Oktober tahun lalu. Satu tahun telah berlalu dalam sekejap, waktu bagaikan air yang mengalir, ribuan mil jauhnya, tidak pernah kembali. Dunia itu indah, proses travelling itu indah, dan hidup kita juga indah. Saya masih berkata: Dunia luar itu indah!
- Pergi ke Aden musim panas ini, mata menatap surga, pemandangan di jalan (dengan rencana perjalanan terperinci) _Travels