Pergi kemarin Jiayuguan Dua kata, agung Sepertinya mencerminkan kota yang terkepung di hati saya
Dinding berbintik-bintik Awan di luar Tembok Besar Kata Xiliang tidak bisa lebih dalam
Saya diliputi oleh angin dan embun beku ketika saya memanjat tembok kota Perlambat secara alami Mengendus udara di atas kota Ada semacam kelegaan di hati saya
Prajurit itu sangat pemalu, tetapi dia sudah terbiasa. Suka Jiayuguan sama Alami hal-hal yang berbeda pada waktu yang berbeda
Usai meninggalkan bea cukai, menunggang unta, seolah merasakan perasaan pedagang jaman dulu beredar di Kawasan Barat. Angin barat menderu-deru. Pasir dan debu ada dimana-mana. baik Semuanya tidak diketahui Semuanya penuh harapan
Matahari terbenam sangat, matahari terbenam berlumuran darah menyelimuti di sini Seolah menggemakan tulang besi itu Mereka yang setia berpegang teguh pada Perasaan saya untuk Wilayah Barat terbuka Halo, Zhao Zilang, pria terbang dari Wilayah Barat. Sampai jumpa!