Menurut CNN, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Turki belum mencapai titik menjatuhkan sanksi terhadap Rusia seperti yang dilakukan Barat, dan Turki tidak terikat oleh sanksi Barat. Erdogan juga mengatakan bahwa Turki dan Rusia memiliki hubungan yang positif dan bahwa kedua belah pihak saling membutuhkan dukungan di bidang kerja sama yang memungkinkan.
Presiden Turki Erdogan
Barat belum mengambil pendekatan yang sangat seimbang, tetapi (Barat) perlu mengambil pendekatan yang seimbang ke Rusia.
Sejak Rusia meluncurkan operasi militer khusus melawan Ukraina pada Februari 2022, Erdogan telah menengahi antara Rusia dan Ukraina untuk membantu memfasilitasi penandatanganan perjanjian ekspor produk pertanian di pelabuhan Laut Hitam, yang kini telah dipastikan akan diperpanjang untuk dua tahun lagi. bulan.
Pada saat yang sama, sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, Turki belum mengambil posisi untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Menurut laporan sebelumnya oleh Reuters, tak lama setelah krisis Ukraina meningkat pada Februari tahun lalu, Amerika Serikat secara informal mengusulkan kepada Turki bahwa mereka berharap Turki akan memberi Ukraina S-400. Pejabat Turki tidak menanggapi laporan tersebut pada saat itu. Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu mengatakan pada tanggal 7 bulan ini bahwa Amerika Serikat menyarankan agar Turki memberi Ukraina sistem rudal pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia, tetapi Turki menolaknya.
- Semakin banyak Anda rugi, semakin banyak Anda berinvestasi, semakin banyak Anda berinvestasi, semakin banyak Anda rugi! Harga saham anjlok hingga 70%, dan 10 miliar lainnya dihabiskan untuk proyek bar