Pengembangan drone kecil telah memberi orang alat multifungsi. Baik itu foto udara atau pengiriman ekspres (baru muncul), pesawat kecil yang murah dan nyaman ini benar-benar berguna. Tidak, ahli biologi kelautan telah menambahkan penggunaan baru pada drone: mendeteksi mikrobiota dalam "nada" paus liar.
Gambar | Paus Bungkuk
Para peneliti tidak melakukan ini untuk bersenang-senang. Komposisi spesifik mikrobiota dalam nafas paus dapat membantu kita memahami perbedaan spesifik antara paus yang sehat dan yang sakit. Setelah mendeteksi nafas paus bungkuk berkepala banyak di perairan Kanada dan Amerika Serikat, mereka menemukan total 25 mikroorganisme dan bakteri berbeda. Walaupun para ilmuwan belum mengetahui secara spesifik peran masing-masing mikroorganisme tersebut, namun banyak dari mikroorganisme tersebut yang masih terdapat di dalam tubuh mamalia laut lainnya, yang artinya mereka berperan penting dalam kesehatan biota laut.
Gambar | Drone dalam gambar mengumpulkan "nafas dan ingus" di atas lubang paus bungkuk
Hewan, seperti manusia, memiliki mikrobioma kompleks dalam tubuhnya untuk membantunya tetap sehat. Saat ini, kami baru saja mulai mengeksplorasi komposisi dan fungsi mikrobiota manusia, dan sangat sedikit yang diketahui tentang mikrobiota paus. Sedikit yang diketahui tentang mikrobiota di organ pernapasan paus (situs yang rentan terhadap infeksi). Oleh karena itu, untuk memahami mikrobiota paus, peneliti harus mengumpulkan "napas" dan "ingus" yang dikeluarkan dari lubang paus untuk dianalisis.
Sebelumnya, ini sering kali mengharuskan para peneliti untuk mendekati paus dengan perahu kecil dan kemudian memperpanjang batang pengumpul sepanjang 10 meter di atas lubang jet. Karena paus seringkali memiliki panjang lebih dari sepuluh meter (paus bungkuk bisa mencapai panjang 18 meter), metode ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga sangat berbahaya. Oleh karena itu, para peneliti mengaktifkan drone. Mereka memasang cawan petri di bawah drone dan menggantungnya beberapa meter di atas lubang sembur paus untuk mengumpulkan napas. Para peneliti mengumpulkan total 26 sampel paus bungkuk dari Cape Cod di Samudra Atlantik dan Pulau Vancouver di Samudra Pasifik.
Gambar | Drone yang digunakan dalam penelitian adalah yang dijunjung tinggi oleh para peneliti
Dari 25 mikroorganisme yang terkumpul, 20 juga telah ditemukan pada mamalia laut lainnya. Makalah penelitian menunjukkan bahwa ini berarti mikroorganisme ini terkait dengan sistem pernapasan paus. Meskipun kita belum mengetahui secara spesifik peran mikroorganisme tersebut, hanya memahami komponen nafas paus yang sehat dapat membantu kita memantau kesehatan paus, mengidentifikasi mikroorganisme berbahaya, dan memahami lebih jauh dampak pencemaran laut pada paus.
Tujuan terpenting dari penelitian ini adalah membantu kami melindungi paus. Saat ini, banyak paus besar di dunia telah diklasifikasikan sebagai terancam punah atau sangat terancam punah, seperti beberapa kelompok paus bungkuk di barat laut Afrika dan perairan Amerika Tengah.
- Terminal seluler "prosesor jaringan saraf" ponsel HUAWEI AI 5,5 miliar transistor akhirnya menjadi nyata
- Ribuan karya berpartisipasi dalam kontes, kontestan mengembangkan literasi sastra klasik dalam kreasi mereka
- Produk berumur terpendek dalam sejarah ponsel dalam negeri sangat gagal sehingga bahkan CEO tidak mau repot-repot menyebutkannya
- Lei Jun membuat Xiaomi tidak lagi ditolak oleh orang lain, dan produsen ponsel besar lainnya menjadi "lainnya"