Pada 21 April waktu Beijing, pertandingan tinju kelas berat yang digelar di O2 Arena London, Inggris berakhir. Pada akhirnya, mantan juara dunia WBA Lucas Brown itu KO dalam 3 ronde oleh pemain Inggris berusia 27 tahun David Allen. Dia kalah di game kedua dalam karirnya, dan itu juga merupakan kerugian terburuk dalam hidupnya.
Brown, yang berusia 40 tahun, memiliki tinggi dan lebar sayap 196 cm. Saat ini tinggal di Sydney, Australia. Ia membalikkan kemenangan dengan KO di kontes 2016 bersama Chagaev dan menjadi juara dunia kelas berat WBA. Namun, hari-hari indah Brown tidak berlangsung lama, dalam pertandingan tahun lalu dengan petembak jitu Inggris White, ia KO dalam 6 ronde, dan status tak terkalahkannya berakhir. Dalam tiga pertandingan berikutnya, Brown meraih kemenangan beruntun, tetapi keadaan masih sangat tidak memuaskan, bahkan disingkirkan sekali oleh petinju kelas lima dengan catatan 6 kemenangan dan 14 kekalahan.
Dalam kontes kemarin, Brown menunjukkan kurangnya sikap seperti raja di game pembukaan, hanya menggunakan pukulan lembut untuk menguji, dan Allen tidak bersemangat untuk menyerang, dan keduanya mengakhiri putaran pertama dengan lambat. Di babak kedua, Brown terus membuka jalan dengan jab. Begitu lawan mendekat, ia akan memukul bagian belakang. Dari adegan tersebut, Brown berada di atas angin. Namun, keseimbangan permainan tiba-tiba menjadi tidak seimbang di ronde ketiga. Awalnya Brown mencoba mengontrol adegan tanpa tergesa-gesa, namun Allen melakukan pukulan telak ke arah tulang rusuk Brown. Pukulan ini langsung menyebabkan Brown jatuh ke tanah kesakitan. Setelah hitung mundur wasit berakhir, Brown masih belum bisa berdiri kesakitan, sehingga wasit dengan tegas menghentikan permainan. Melalui kemenangan kampanye ini, Allen akan meningkatkan rekornya menjadi 17 kemenangan, 4 kekalahan, 2 seri dan 14 KO lawan, dan peringkat dunia juga diperkirakan akan meningkat.
Melalui kontes klasik ini, terlihat bahwa kemungkinan adegan tak terduga dalam pertandingan kelas berat secara signifikan lebih tinggi daripada level lainnya.Sebagai penembak kelas berat pertama di Asia, Zhang Junlong juga akan sangat baik jika ia juga memilih pemain kuat seperti Brown sebagai lawannya. Sangat mungkin untuk mengumumkan kebangkitan kuat tinju Tiongkok dengan kemenangan besar. Sebelumnya, Zhang Junlong pernah mengalahkan juara tinju dunia ganda Ramirez, menaikkan peringkat dunia secara keseluruhan ke peringkat 17. Setelah melihat kekalahan Brown, Zhang Junlong akan semakin memperkuat tekadnya untuk mencapai puncak yang lebih tinggi. Dengan satu atau dua kemenangan menarik, musuh kelas berat di Eropa dan Amerika Serikat merasakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Saat menggoreng daging, sangat mudah untuk menempel di wajan dan mudah untuk menggoreng. Jangan khawatir, mempelajari trik ini tidak masalah!