Sinyal GPS kadang-kadang gagal, dan para sarjana di bidang ilmiah dan teknologi juga mencari solusi pemosisian dan navigasi non-GPS. Baru-baru ini, Philips Lighting di Belanda mengaransemen game unik "Tic Tac Toe" untuk anak-anak yang sakit di rumah sakit. Perlu diperhatikan bahwa game tersebut tidak dimainkan di atas kertas, melainkan menggunakan drone untuk melingkari atau memukul. Bercabang dua. Ini bukan sekadar aktivitas hiburan, perusahaan berharap bisa menguji teknologi penentuan posisi optiknya.
Selain membuat beberapa peralatan pencahayaan, Philips Lighting juga melakukan penelitian tentang teknologi pencahayaan. Perusahaan kali ini menggunakan teknologi komunikasi cahaya tampak untuk mendirikan fasilitas tic-tac-toe besar di Maxima Medical Center di Belanda, memungkinkan anak-anak menggunakan gerakan untuk mengoperasikan drone untuk bergerak melingkar atau menyilang. Caranya adalah dengan menerbangkan drone ke kotak yang ditentukan dari papan tic-tac-toe, lalu menjatuhkan simbol lingkaran atau silang. Untuk melakukan operasi semacam ini, drone secara alami perlu menggunakan teknologi penentuan posisi yang canggih. Karena papan catur dipasang di dalam ruangan, dan sinyal pemosisian GPS diinterupsi di dalam ruangan, bagaimana drone membedakan posisinya?
Ternyata bohlam LED yang dipasang di langit-langit ruangan memiliki frekuensi terang dan gelap yang berbeda, artinya, mereka mengontrol posisi drone dengan frekuensi kedipan yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia.
Apa tujuan Philips Lighting melakukan percobaan ini? Apakah ini hanya untuk kesenangan? Tentu saja tidak. Philips Lighting ingin mengintegrasikan drone dengan navigasi dalam ruangan berlampu ke kehidupan masa depan. Pada akhir tahun lalu, Philips Lighting menerbitkan film pendek "2030: Smart City Life". Film pendek tersebut menggambarkan pencahayaan masa depan akan dapat mengontrol navigasi dalam ruangan drone dan membiarkan drone melakukan tugas-tugas seperti mengangkut barang. Mengintegrasikan drone ke dalam kehidupan bisa dikatakan menjadi salah satu topik penelitian hangat di kalangan sains dan teknologi beberapa tahun terakhir. Philips Lighting pernah melakukan aktivitas uji konsep serupa di masa lalu. Salah satunya pada April 2016 saat sebuah pesawat tak berawak Pesawat berfungsi sebagai kedai kopi pelayan.Kala itu, teknologi navigasi dalam ruangan drone dikembangkan oleh Philips Lighting.
Selamat datang untuk mengikuti WeChat resmi Weifeng.com: Weifeng.com (weiphone_2007), yang mengumpulkan berita Apple terbaru dan memilih informasi teknologi terpanas.
- Mulai 15 April, sepeda listrik Jinan tidak bisa dikendarai dengan santai? Apa kata polisi lalu lintas
- Bisakah Anda membeli rumah seluas 300 meter persegi dengan panjang 138.000? Apakah Anda berani membeli rumah seperti itu?